Jumat, 09 Mei 2008

Memenangkan Rakyat

Harga BBM naik lagi. Lagi-lagi harga BBM naik.
Menurut banyak pakar, persoalan penentuan harga BBM menjadi sangat dilematis. Jika harga tidak dinaikkan, maka keuangan negara sebagaimana tercermin dalam APBN mengalami kegoncangan. Hal ini karena dalam APBN negara kita memuat anggaran untuk subsidi harga minyak. Kalau harga minyak dunia terus naik, maka subsidi yang harus dibayar pemerintah semakin banyak.
Namun jika harga BBM dinaikkan, maka rakyat akan semakin berat menanggung hidup. Bagaimanapun juga, kenaikan harga BBM pasti diikuti oleh kenaikan harga berbagai kebutuhan hidup rakyat.

)*(

Setahun lagi kita akan menghadapi pemilu. Banyak orang mengatakan pemilu adalah pesta demokrasi. Banyak partai baru bermunculan. Ada yang benar-benar baru; ada partai sempalan; ada partai lama dengan baju baru. Lumrah.
Ada partai yang didirikan untuk serius mengikuti pemilu, ada banyak pula parta baru didirikan sebagai alat untuk menaikkan nilai tawar (bargaining position) pendirinya. Ada pula partai yang coba didirikan sebagai coba-coba. Kalau lolos verifikasi untung, jika tidak lolos, maka fotocopy anggotanya digunakan untuk modal pencalonan DPD atau bahkan pencalonan eksekutif dari calon perseorangan. Toh MK sudah memutuskan, dan KPU sudah mempersiapkan calon perseorangan bisa ikut menjadi calon perseorangan dalam pilkada.
Pada hakekatnya, pemilu adalah kompetisi antar kontestan untuk dapat mengumpulkan suara pemilih. Partai politik dipertahankan keberadaannya dan partai baru dibangun untuk mengumpulkan suara rakyat. Suara rakyat dikumpulkan untuk meraih kekuasaan. Rumusnya sangat sederhana. Semakin banyak suara rakyat dikumpulkan, semakin besar kekuasaan diperoleh. Ketika suara tidak cukup banyak untuk membangun kekuasaan, partai politik melakukan koalisi.

)*(

Struktur politik Indonesia dibangun atas dasar massa mengambang. Sampai sekarang, masih sangat sedikit rakyat yang menjadi anggota partai politik. Artinya, masih sangat banyak suara rakyat yang bisa diperebutkan partai politik dalam pemilu. Situasi seperti ini sekaligus merupakan peluang bagi seluruh kontestan pemilu. Partai baru mempunyai harapan karenanya.
Ada banyak pertimbangan dipilihnya sebuah partai politik dalam pemilu. Ada yang karena alasan ideologis, ada karena tokoh-tokoh dalam partai. Atau ada juga yang karena citra baik yang tertanam dalam diri partai maupun orang-orangnya. Disamping itu, ada sedikit yang memilih karena cocok dengan program-programnya.
Kata kunci dalam memilih partai adalah SIMPATI. Rakyat memilih sebuah partai politik lebih banyak disebabkan karena simpati-nya. Bisa jadi rakyat simpati pada aksi-aksi yang dilakukan partai politik. Kadang pula simpati muncul atas penderitaan yang dialami partai akibat kekerasan yang dilakukan penguasa. Bisa jadi pula rakyat simpati pada perilaku dan tindakan orang-orang partai politik.

)*(

Saat ini rakyat menderita karena himpitan ekonomi. Rakyat kesulitan memperoleh pendapatan memadai. Rakyat terbebani dengan harga-harga kebutuhan hidup yang tinggi.
Dalam waktu yang sangat pendek, akan semakin banyak orang kesulitan mencari kerja. Akan semakin banyak keluarga menjadi miskin. Semakin banyak anak putus sekolah. Pertanyaannya, partai politik peserta pemilu tahun depan yang mampu meraup suara rakyat?
Saya percaya, partai politik yang memberikan simpatinya ketika rakyat menderita yang akan mendapatkan simpati rakyat pada pemilu. Bersiaplah menjawab pernyataan dan pertanyaan rakyat.
”Kami tidak butuh janji.”
”Apa yang kamu lakukan bagi kami ketika kami menderita karena gempa 27 Mei 2006 lalu?”
”Apa yang kamu perbuat ketika kami mengalami kesulitan hidup karena kenaikan harga kebutuhan pokok?”
”Apa yang kamu kerjakan ketika kami kesulitan menyekolahkan anak-anak kami?”
”Apakah kamu tidak melihat?”
”Apakah kamu tidak mendengar?”
”Apakah kamu tidak merasa?”
”Apakah kamu tidak punya hati?”

Jumat, 02 Mei 2008

gejlig

gejlig adalah pintu air. sebagai pintu, gejlig juga bisa dibuka dan bisa ditutup.

biasanya ini digunakan untuk mengatur keluarnya air. seberapa banyak air yang ingin dialirkan, setinggi itu pula gejlig dibuka.

nggejlig, berarti adalah lokasi dimana gejlig berada. dalam arti kata kerja, nggejlig juga merupakan tindakan untuk membuka atau menutup pintu air. atau membuka atau menutup gejlig.

rumahku dekat gejlig. kawasan yang dekat gejligdisebut sebagai nggejlig juga.

sedemikian penting gejlig bagi petani, tetapi banyak orang tidak mempedulikan keberadaannya.

mungkin ini juga karena bangsa kita bersikap lebih mudah bikin daripada merawat

Kamis, 01 Mei 2008

istriku berjuang

Tanggal 13 Maret lalu, anakku yang pertama ulang tahun ke 6. Pada tanggal yang sama, 13 Maret!!!, anakku yang kedua berulang tahun yang pertama.

Senang dan bahagia sekali bercanda dan mendengar mereka tertawa...
Bangga juga ketika mereka belajar banyak hal.

Sedihnya, ketika mereka menghendaki sesuatu tetapi tidak aku pahami. apalgi ketika mereka sakit. Hanya bisa nangis dan menangis.

Berbeda dengan sang Kakak, anakku yang kedua kalau sakit selalu menangis. Pernah dia menangis semalaman.

Apa yang aku lakukan?
Gugup,.....
Sedih,.....
Tapi tidak berbuat sesuatu.
Untuk anakku, aku hanya menunggu perintah istriku, ibunya.

Ketika panas badannya, Sementara ibunya harus berupaya menurunkan suhu panas badannya. Semalaman, sampai pagi, aku hanya memanggul rasa kasihan, tanpa bisa berbuat lebih dari sekedar menemani.

Paginya, aku terkapar, tertidur karena kelelahan. Ketika ada sedikit tenaga, kadang aku melakukan pekerjaan penting yang sebenarnya tidak mendesak. Mungkin juga karena ketidakberdayaanku menghadapi anak sakit....

Tapi tidak demikian istriku, ibu dari anak-anakku. Dia tidak terkapar, tidak tertidur karena dia masih harus mengurusi anakku. Ketika anakku bisa tidur, istriku memanfaatkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga lainnya,...

Ketika aku telah terbangun lagi, ketika aku menuliskan tulisan ini, dia masih harus mengurusi anakku. Aku tahu dia sangat lelah, sangat capai.....

aku tidak bisa berkata apa-apa, kecuali hanya menuliskan ini. Menuliskan untuk mengabarkan kepada semua orang, jangan menyepelekan seorang ibu, karena dia mengorbankan dirinya demi anaknya. Aku saja, yang sering berkoar-koar tentang gender, tidak bisa berbuat yang lebih dari hanya sekedar membantu, menunggu dan sebentar menggendong. Selebihnya, aku tidak bisa berbuat banyak.

Aku jadi teringat kepada ibuku almarhumah, karena suatu hari ketika aku masih kecil dulu, aku mungkin pernah demikian, dan ibuku bersabar sehingga aku bisa hidup begini sampai hari ini. Bila demikian, maafkanlah aku ibu, karena ketika aku dewasa, aku tidak bisa membalas semua yang telah ibu lakukan. Semoga ibu disana bisa mendengar jeritan hatiku, dan ibu semoga bahagia karena --walau terlambat-- aku akhinya bisa menyadarinya.

Kepada ibu anak-anakku, yakni istriku, aku minta maaf karena aku tidak bisa berbuat banyak. Aku berdoa semoga yang istriku lakukan, akan menjadi investasi bagi masa depan generasi bangsa ini. Memang kecil, kelihatannya, tapi sesungguhnyalah...yang kecil itu adalah awal dari pekerjaan besar membangun bangsa ini.

Salam sayangku untukmu, ...
semoga kita bisa melewati masa-masa yang begini...
dan kita songsong esok hari lebih cerah dari hari ini.